Sunday, August 25, 2019

Kamu "BISA"

Perjalanan hidup manusia itu ngga ada yang tau sama sekali, mau seperti apa kita dimasa depan, atau bahkan belum tentu masa depan itu ada.
Tapi, selagi waktu masih berjalan artinya kamu masih memiliki masa depan itu. Sebab masa depan adalah esok yang kemarin.

Saya dan mungkin kalian pernah merasakan gagal, kehancuran dan keputus asaan yang mendalam karena impian atau cita-cita yang tengah kita bangun tiba-tiba hancur dalam sekejap waktu, sampai-sampai disuatu waktu, saya berfikir bahwa, waktu saya sudah habis, aku selalu saja gagal, gagal dan gagal.

Hingga pada suatu waktu aku pergi kesuatu tempat yang jauh, jauh dari tempat tinggalku saat ini. Pergi jauh dengan tujuan mengasingkan diri.
Hingga disuatu tempat aku bertemu dengan seorang kakek tua yang berjualan berbagai macam pisau dapur, kakek itu berjalan menawarkan barang jualannya tersebuat hingga menawarkannya kepadaku. Tanpa berfikir apapun aku membeli pisau yg kakek itu tawarkan seharga lima ribu rupiah. Tiba-tiba kakek itu berkata. "Pisau itu dulunya hanyalah sampah besi tua yang tak ada nilainya nak, hingga bertemulah ia dengan seorang pengrajin pisau, dibuatlah sepotong besi tua yang tak berharga itu menjadi sesuatu yang bernilai seperti sekarang ini". Sembari menerima pisau itu aku mengangguk dan berkata "Iya kek", tanpa peduli apa yang kakek itu katakan. Lalu sang kakek pun kembali berjalan menawarkan barang jualannya itu kepada orang-orang disekitar.

Akupun pergi menyusuri sebuah jalan kecil yang menuju kesebuah pesisir pantai, tibalah disana dipantai yang masih sepi itu, dan nampaknya memang belum terlalu banyak orang yang mengunjungi tempat ini. Aku merasa lelah setelah berjalan tak tau arah, aku memutuskan untuk beristirahat sebentar di tempat ini, ada sepasang pohon yang nampaknya pas untuk menggantungkan hammock, akhirnya aku beristirahat di tempat ini sembari menikmati desiran pantai yang khas dan beberapa suara burung dan daun-daun yang saling bergesekan.

Tiba-tiba terfikirkan olehku kalimat kakek tadi, aku mencoba memahami tiap-tiap kata itu, hingga aku menyimpulkan bahwa sebelum benda ini bernama pisau dulunya ia hanyalah sampah besi tua yang dalam perjalanannya banyak memalui proses yang di kerjakan oleh sang pengrajin pisau, hingga jadilah ia sebuah pisau yang memiliki nilai jual.
Artinya manusia pun sama, banyak proses yang dilakukan oleh sang pencipta untuk menjadikan kita menjadi manusia yang bernilai.

Waktu terus berjalan begitupun dengan hidup ini, seberapa banyak kamu kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupmu, kamu harus tetap hidup dan berjalan. Terusalah perjuangkan mimpi-mimpimu, susun kembali harapan-harpan yang mungkin telah hancur. Orang lain boleh saja tak percaya pada mimpimu, tapi kamu harus tetap percaya pada mimpimu, dan yakinlah suatu saat kamu bisa, mimpimu akan terwujud.

Ingatlah hidupmu bukan hanya untuk dirimu saja, ada orang-orang yang membutuhkanmu, orang tuamu, keluargamu dan orang-orang yang mencintaimu, hiduplah untuk mereka semua, berjuanglah untuk mereka semua, terutama orang tuamu, tak perlu membuat orang lain mengakui kehebatanmu, cukuplah orang tuamu yang mengakui kehebatanmu, itulah pengakuan sesungguhnya yang kamu perlukan.

Perlahan aku kembali mengumpulakn serpihan-serpihan mimpi yang sudah aku buang, aku susun kembali dan mulai melakukan proses demi proses untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu, kalaupun esok aku gagal lagi ya tak apa yang perlu aku lakukan hanyalah mencobanyanya lagi, ketika kita memulai sesuatu dari titik 0 kalaupun kamu gagal kamu hanya akan kembali ke titik 0 tersebut.

Jadi, teruslah perjuangkan mimpi-mimpimu dan yakinlah suatu hari nanti kamu akan menggapainya. Tidak ada keberhasilan yang lahir tanpa sebuah resiko_

Gagal pasti akan ada dan berhasil hanyalah soal waktu ketika kamu telah melewati kegagalan tersebut.