Sunday, August 23, 2015

LAKSANA PELANGI TUJUH WARNA



Laksana pelangi tujuh warna setelah hujan berlalu. Begitulah indahnya sebuah perbedaan yang kadang kita paksakan harus selalu sama. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat atau mendengar sesuatu yang berbeda dan sulit untuk disatukan, bahkan mungkin tidak akan pernah bisa disatukan. Perbedaan seolah-olah selalu mengantarkan kita pada keterpisahan. Seperti minyak dan air, kedua zat cairan ini seolah-olah tidak dapat disatukan meskipun kita telah mengaduknya sedemikian rupa agar tercampur. Sebenarnya kedua cairan itu bisa bersatu, tetapi membutuhkan sabun untuk menyatukannya. Begitu pula perbedaan yang kita miliki, rasa memahami dan bijaklah yang menjadi pemersatu perbedaan.

Perbedaan adalah sunnatullah yang tidak bisa dielakkan. Apakah perbedaan itu diciptakan oleh Allah tanpa maksud dan tujuan? Apakah perbedaan mesti menjadi sumber perselisihan dan permusuhan? Tentu saja tidak! Perbedaan itu merupakan rahmat dari Allah, menjadi indah untuk terjadinya ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), dan ta’awun (saling membantu) di antara satu dengan yang lainnya.

Alam semesta ini diciptakan dengan sangat menakjubkan. Terdapat miliaran planet yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri. Di bumi tempat kita hidup terhampar luas daratan, lautan, hutan, gunung-gunung, dan sebagainya. Di dalamnya terdapat berbagai unsur yang dibutuhkan bagi kehidupan, seperti hewan, tanaman, air, mineral, protein, karbondioksida, dan lain-lain. Di bumi ini pula manusia ditempatkan pada wilayah dengan keadaan alam yang berbeda, sehingga menyebabkan perbedaan pula dalam bentuk fisik, makanan, bahasa, adat istiadat, kebiasaan, dan budayanya.

Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan alam raya yang luas ini dengan penuh keberagaman? Bahkan perbedaan yang Tuhan ciptakan ada pada satu macam, contohnya dalam spesies tumbuh-tumbuhan, ada berbagai macam tanaman dalam satu jenis tanaman. Pohon mangga, banyak variannya, ada mangga manalagi, mangga kweni, mangga harum manis, dan lain-lain. Buktinya perbedaan-perbedaan tersebut tidak membuat sesuatu yang buruk pada tanaman mangga tersebut maupun konsumennya. Dengan demikian perbedaan tak mesti harus kita satukan dan kita seragamkan. Perbedaan menciptakan harmoni kehidupan yang indah.

Memang setiap orang punya seribu alasan untuk berbeda, tetapi setiap orang juga memiliki jutaan alasan untuk bisa saling memahami setiap perbedaan tersebut. Ketika energi positif menjadi nyawa bagi dua kutub yang berbeda, toleransi dan saling pengertian bisa disepakati. Rasa percaya diri yang positif akan membantu kita memahami bahwa setiap perbedaan itu bukanlah hal yang harus dihindari. Sebab kita tak mungkin bisa menghindarkan diri dari perbedaan. Yakinkanlah bahwa perbedaan ini adalah anugerah indah dari Tuhan yang harus kita sikapi dengan bijak. Sikap positif inilah yang mestinya ditiupkan pada jiwa-jiwa yang terlibat dalam suatu perbedaan pendapat maupun perbedaan sikap karena pikiran positif  dapat mengarahkan kita untuk berperilaku positif  termasuk bijak dalam menghadapi perbedaan.

Pepatah mengatakan “perbedaan yang ada di antara kita adalah hal yang sesungguhnya bisa menyatukan kita”. Pepatah tersebut mengandung arti bahwa kita harus belajar untuk bijak menyikapi perbedaan. Kita harus belajar memandang perbedaan sebagai sesuatu yang positif, perbedaan membuat kita belajar, belajar banyak hal, belajar tentang perbedaan itu sendiri, belajar mensyukuri perbedaan itu, dan belajar untuk saling melengkapi.
Perbedaan yang telah mewarnai hiruk pikuk perjalanan kita adalah sesuatu yang sebenarnya menyatukan kita. Apakah harus selalu ada keseragaman? Tidak harus! Sebab keseragaman bukanlah hasil akhir dari sebuah perbedaan. Suatu harmoni tidak mesti seragam. Seperti sebuah pertunjukan musik orkestra. Harmoni yang mereka ciptakan, bukanlah hasil keseragaman, tapi hasil dari perbedaan. Perbedaan alat musik, perbedaan suara, perbedaan peran, perbedaan aksi, perbedaan bunyi. Mereka sanggup meng-arrange segala perbedaan menjadi harmonisasi yang indah bagi kehidupan. Kalau mereka bisa menyatukan perbedaan-perbedaan itu menjadi suatu harmoni, kenapa kita tak bisa? Kalau kita mau, perbedaan dalam kehidupan kita akan menjadi sesuatu yang indah.

Dalam kehidupan sehari-hari kita perlu meluaskan cakrawala pandangan kita agar dapat memahami dan menerima perbedaan secara arif. Sehingga berbagai perbedaan yang bersifat ijtihadi tidak lagi menjadi sumber perpecahan maupun perselisihan tetapi menjadi kekayaan dalam khazanah ilmu umat manusia. Di samping keluasan wawasan, yang tidak kalah penting adalah kerendahan hati dalam melihat perbedaan yang ada pada orang lain. “Tidak ada keterpisahan di antara kita, yang ada adalah perbedaan, yang penting kebersamaan, semua ini timbul dari percaya diri yang positif dan jangan lupa tanpa perbedaan, apalah arti kehidupan ?

No comments:

Post a Comment