Observasi yang dilakukan peneliti mengenai sekawan yaitu sha,zie,maula,senja, yang bisa hidup bersama, dengan bermacam-macam latar belakang dan bahkan sifat
yang awalnya hidup saling individual sekarang bisa dekat dan berangganpan
layaknya saudara sendiri, sama-sama perantauan yang sedang getol mencari ilmu
di kota besar dan mengambil pendidikan yang berbeda-beda namun saling
berkaitan.
Betul kata pepatah bilang “hidup adalah suatu misteri”, kita tidak
tahu apa yang akan nantinya kita hadapi, siapa yang akan bersikap baik kepada
kita dan siapa yang tidak akan suka dengan sifat dan kelakuan kita. Persis
dengan apa yang peneliti akan teliti, kehidupan sekawan yang mungkin berbeda
latar belakang dan sifat bahkan karakteristik nya, empat orang yang awalnya
mungkin tidak tahu mereka bisa bersatu dan satu tempat tinggal seperti saat
ini.
Perkenalan mereka bermula saat mereka bertemu di salah satu kost di daerah sekitar kampus, kost-kostan yang memang tidak ada ibu kostnya memang sedikit bebas. awalnya mungkin mereka hanya saling mengenal nama dan tahu apa jurusan dan semester mereka, layaknya seorang anak-anak yang ngekost pada umum nya mereka awalnya hidup sebagai orang yang individualism, benar-benar individual. Pagi-pagi mereka bangun shalat dikamar antri terus berangkat ke kampus sendiri-sendiri, mereka baru datang di sore hari dan melakukan aktivitas masing di kamar, ada yang getol mengikuti organisasi-organisasi tertentu sehingga setiap pulang kuliah mengikuti rapat sampai maghrib.
Perkenalan mereka bermula saat mereka bertemu di salah satu kost di daerah sekitar kampus, kost-kostan yang memang tidak ada ibu kostnya memang sedikit bebas. awalnya mungkin mereka hanya saling mengenal nama dan tahu apa jurusan dan semester mereka, layaknya seorang anak-anak yang ngekost pada umum nya mereka awalnya hidup sebagai orang yang individualism, benar-benar individual. Pagi-pagi mereka bangun shalat dikamar antri terus berangkat ke kampus sendiri-sendiri, mereka baru datang di sore hari dan melakukan aktivitas masing di kamar, ada yang getol mengikuti organisasi-organisasi tertentu sehingga setiap pulang kuliah mengikuti rapat sampai maghrib.
Hingga pada suatu malam mungkin
tuhan berkehendak lain, saat lampu di daerah kost-kostannya mati lampu akibat
hujan yang sangat lebat, membuat mereka mulai dekat, dan saling berbagi.
Mungkin awalnya terdengar aneh, hanya akibat
lampu mati mereka yang awalnya bersikap individual kini bisa bersikap
kekeluargaan. Berawal dari salah satu yang mungkin saat itu terkena musibah, memicu
berkumpulnya sekawan itu di balkon depan kost-kostan mereka. Mereka bercerita
dan menenangkan salah satu dari mereka yang sedang terkena musibah, mereka
bercerita hingga larut malam, bahkan walaupun lampu sudah nyala mereka masih
saja bercerita, mereka seolah-olah sudah kenal lama sekali dan sudah mencoba
saling kenal lebih dekat.
Setelah kejadian tersebut mereka
semakin dekat, dan sering sharing tentang apa saja yang mereka alami
masing-masing, mungkin mereka juga sudah mulai memahami karakteristik kelebihan
dan kekurangan, bahkan rahasia kehidupan yang mungkin itu sangat menyayat hati.
Usia yang paling tua di antara mereka adalah maula, tapi kalau menurut
dulu-duluan kuliah atau biasanya sering disebut dengan semester yang paling
tinggi atau tua adalah zie, dia satu-satunya anak semester 6 lain-lainya masih
duduk di semester 4. Peneliti sudah menjelaskan bahwa mereka berbeda jurusan,
zie jurusan kependidikan bahasa luar, sedangkan maula jurusan kependidikan
bahasa qur’ani. Lain lagi dengan sha dan senja, sha mengambil jurusan yang
katanya jarang di minati oleh orang masa kini, dia ambil jurusan yang suka
menasehati dan memberi masukan kepada orang lain yang sedang mengalami masalah.
Yang terakhir senja, dia memilih jurusan yang kata orang awam peramal alias
dukun. Dari berbagai macam jurusan ini mereka bisa berkumpul dan bertemu di
kota besar dimana mereka merantau mencari ilmu.
Dari cerita mereka pun, sebenarnya
mereka mengambil kampus yang sama-sama menjadi pilihan terakhir, terkecuali sha
dia memasuki kampus dan jurusan sesuai dengan apa yang dia inginkan. Alasanya
dia masuk di kampus ini adalah karena dia yang selama ini memang tidak mengenal
agama sama sekali memilih kampus islam agar dia dapat mendalami islam dan
hobinya yang suka mengasih saran atau menasehati orang lain. Dia anak yang
sangat keras kepala, terkadang. Apa yang dia lihat dan tidak sesuai dengannya
dia langsung mengkritik alias ceplas-ceplos. Perawakan yang cantik membuat dia
suka sekali berdandan dan sifat dia yang sangat Pede membuat dia keliahatan
lebih cantik dan anggun, satu hal yang sangat dia pegang teguh dia tidak suka
di atur tapi dia suka mengatur, namun meskipun seperti itu dia bisa saja
mengalah di saat semua lagi dalam keadaan emosi. Selain gara-gara penat dengan
kehidupan yang bebas alasan sha masuk kampus islam adalah agar tidak ada yang
sama dengan apa yang dia pilih, teman sekolah sha saat sma dulu rata-rata ambil
jurusan dan kampus yang ternama, dan mungkin ini salah satu sifat jelek sha dia
tidak mau ada yang menyaingi dia. Sha adalah anak kedua dari tiga bersaudara,
kakaknya hanya berbeda dua tahun dengan dia dan saat ini sedang kuliah di salah
satu universitas di daerah Madura. Dan sha memiliki satu adik
laki-laki yang masih berumur 9 tahun, kata orang dahulu anak kedua atau
tengah-tengah itu paling mandiri dan berikir dewasa itu memang benar, sha anak
tengah dan dia memang sosok anak yang mandiri sekali, dia selalu menghadapi
masalah dengan cara dewasa, namun terkadang juga dia terlihat seperti anak
kecil yang sangat haus akan manja dari teman-temannya. Keluarga sha tergolong
keluarga yang lumayan lah, ayahnya bekerja di salah satu pabrik terbesar dan
ternama di kota nya. Sha memang dididik oleh orang tuanya bebas, namun masih
terpacu dengan batas-batas norma agama, meskipun dari latar belakang ekonomi
yang cukup, ternyata sha juga memiliki kekurangan dia dalam masalah agama masih
minim sekali. Pernah suatu saat sha ditimpa musibah, adik
kecilnya
satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya terserang penyakit yang
mungkin sebenarnya hanya orang dewasa yang di serang, sebut saja adik
sha dengan Roy, dia mengidap penyakit kanker otak yang
mewajibkan roy harus di belah otaknya untuk mengambil sel kanker yang berada di
otaknya, di situlah sha benar-benar merasa kalau dia memang butuh dengan yang
namanya agama, setiap hari keluarga sha terus memanjatkan do’a ke roy
agar di lindungi oleh sang pencipta. Dan sang pencipta mengabulkan do’a
keluarga sha, roy di beri kesembuhan namun dia sempat mengalami koma selama 7 hari, dan
setelah koma keadaan psikis roy ngedrop,
sehingga roy setiap hari di terapi oleh psikolog anak agar dia memiliki
motivasi untuk melanjutkan hidupnya.Alhamdulillah sekarang roy
sudah sembuh, namun sayang roy harus berhenti
dulu sekolahnya.
Berbeda dengan zie, satu-satunya anak semester 6 dari ke empat anak
sekawan itu, masuk ke kampus islam karena dia di daftarkan oleh seseorang yang
sayang dengan dia (teman dekat). Zie adalah anak tunggal, zie dan sha berasal
dari satu desa yang sama, sebenarnya zie ingin masuk di universitas ternama
dengan jurusan yang sama dengan apa yang ia ambil sekarang, namun teman dekat
zie berkata lain, teman dekat zie ingin zie mendalami agama sama seperti sha.
Mungkin awal-awalnya zie merasa tidak nyaman dengan kampus yang ia pilih
sekarang. Namun lambat laun dia merasakan ada sesuatu yang mungkin dia tidak
dapatkan jika dia kuliah di universitas yang tidak ada embel-embel islamnya.
Dengan kuliah disitu zie merubah pola hidupnya, zie mulai senang memakai rok
dan jubah-jubah yang anggun. Perawakan zie hampir sama dengan sha, tinggi namun
agak sedikit gemuk. Zie mengikuti ektra intra kampuz yang mungkin banyak
peminatnya, dia mengikuti paduan suara. Terkenal di kampus islam ini kalau anak
paduan suara selain suara yang sangat indah-indah juga terkenal cantik-cantik.
Tak ada kata lain zie termasuk anak cantik di kampus. Zie anak yang lumayan
pintar, dia memilih kependidikan bahasa asing sesuai dengan kemampuan dia, dulu
waktu sma dia mengambil jurusan bahasa. Sudah dikatakan peneliti di atas bahwa
zie ini paling tua kalau di lihat dari semesternya, namun sifat dia masih
menunjukkan kekanak-kanakan sedikit. Mungkin bisa dikatakan lebih dewasa sha di
banding zie. Namun tingkat ke egoisan zie lebih rendah dari pada sha.
Yang ketiga adalah maula, usia yang paling tua bukan berarti bahwa
dia bisa bersikap dewasa dalam menyikapi semua yang dia hadapi, meskipun dia
paling tua di tinjau dari usia, maula masih seperti anak yang usia nya
sepantaran dengan senja dan sha. Mungkin yang menyebabkan ini karena maula sama
semester nya dengan senja dan sha. Maula dulunya pernah mondok di salah satu
pesantren, hal itu lah yang menyebabkan dia sekarang masih duduk di semester
empat. Jurusan yang dia ambil adalah kependidikan bahasa qur’ani, dia awalnya
ingin mengambil jurusan seperti yang di ambil senja, karena kesalahan tulis
akhirnya maula masuk di pilihan pertamanya di kampus itu. Namun maula bukan
tipikal orang yang suka menyesali apa yang sudah menjadi takdirnya, dia adalah
orang yang legowo (neriman) sekali. Dia menerima jurusan itu dengan lapang
dada dan dia berfikir kalau jurusan itu mungkin memang sudah jalan dari sang
penunjuk jalan yang lurus. Berbeda dengan zie, sha dan senja. Maula
satu-satunya anak yang mempunyai besic islam sebelumnya, jadinya maula yang
sering sekali memarahi senja, zie dan sha kalau mengabaikan sholat atau
kewjiban islam. Dengan kata lain maula adalah cahaya di antara jalan-jalan yang
gelap. Meskipun cahayanya tidak begitu terang seperti layaknya mentari atau
rembulan namun cahaya yang dibawa maula adalah cahaya sejuk dari sang pencipta
cahaya.
Terakhir dan paling manja adalah senja, terkadang sha, zie, dan
maula menganggap senja adalah pupuk bawang, alias disuruh kesana ya kesana
disuruh kesitu ya kesitu (tidak berpendirian). Senja adalah anak terakhir dari
3 bersaudara, dan kedua saudaranya sudah memiliki keluarga sendiri-sendiri. Dan
itu yang mungkin membuat senja manja, karena kebiasaan di rumah dia yang selalu
di manja oleh orang tuanya. Ayah senja sudah meninggal sejak dia kelas 6
sekolah dasar. Selama ini senja tinggal dengan ibu nya saja, dari keempat
temannya yang sifat nya kekana-kanakan banget adalah senja, dia sering ngambek
kalau tidak sesuai dengan hatinya. Senja mengambil jurusan peramal atau dukun
bukan karena keinginnannya sendiri, namun kakaknya yang menyuruh dia mengambil
jurusan tersebut. Sebenarnya senja adalah kebalikan dari maula, kalau maula
ingin jurusan seperti senja, senja ingin jurusan seperti maula tapi
kependidikan angka. Senja ingin sekali ambil itu karena waktu di sma dulu dia
sempat dikatakan bodoh sama salah satu gurunya, dan dalam hati senja ingin
sekali membuktikan bahwa dia sebenarnya dia mampu.
Dari semua latar belakang yang mungkin berbeda-beda empat sekawan
itu kini bisa hidup layaknya saudara, dan tidak menutup kemungkinan kalau lah
saudara itu pasti ada bertengkarnya, tapi langsung baikan. Mereka pernah
sama-sama bertengkar satu dengan sama lain, namun di saat mereka bertengkar
pasti ada lah yang mengalah agar tidak berkelanjutan. Persahabatan memang
seperti intan berlian berharganya bahkan mungkin lebih berharga di banding
apapun juga, namun terkadang sahabat juga bisa menjadi musuh, begitupun
sebaliknya. Pepatah mengatakan “cintailah sesuatu dengan sederhana”, dan
peneliti melihat kesederhanaan dalam kasih sayang di antara mereka berempat.
Dan dari kesederhanaan itu timbullah sesuatu yang mungkin tak bisa di lihat
secara kasat mata, dan jarang orang menemukannya. Banyak orang yang mengaku
sahabat namun ketika ada masalah sedikit
langsung tidak saling sapa. Memang sedikit berat untuk memilih mana yang
terbaik buat kita atau mana yang terburuk buat kita, hanya satu pegangan kita,
kita hidup bukan untuk menyesali namun mengikhlas kan dan menyerahkan semua
kepada sang pengasih umat. Hidup adalah sandiwara yang sangat penuh dengan
teka-teki, sayangilah semua orang disekitarmu termasuk musuhmu maka engkau akan
disayangi orang lain bahkan sang penciptamu. Dan perbedaan bukan lah tabir
penghalang buat mereka, namun perbedaan lah yang menyatukan mereka dalam satu
ikatan yang sangat indah, yaitu persahabatan.
No comments:
Post a Comment